Dunia
selalu diliputi oleh 2 hal yang berbeda dan saling melengkapi. Ada laki-laki
ada juga perempuan, ada kemiskinan ada juga kekayaan, ada kepedihan ada
kenikmatan, ada keburukan ada juga keindahan, ada kebencian, dan ada juga kasih
sayang dan lain sebagainya.
Kebencian
dan kasih sayang..
Mitra Muslim - Dua
hal yang pastinya menurut pandangan kita sangatlah berbeda. Kebencian timbul
dari ketidak sukaan kita terhadap sesuatu, atau bahkan kepada seseorang.
Sedangkan kasih sayang timbul dari rasa empati, rasa perhatian. Sebagai seorang
muslim/ah haruslah menebarkan cinta, dan menebarkan kasih sayang bukan sebatas
pada sesama muslim saja, tetapi kepada semua makhluk-Nya. Karena hakikat
seorang muslim adalah mencintai Allah, Rasulnya, sesamanya, dan tetangganya
melebihi atau sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. Sebagaimana dalam
sabdanya: “Tali iman yang paling kuat adalah mencintai karena Allah dan
membenci karena Allah.” (HR. At-Tirmidzi). Selanjutnya lagi Rasulullah SAW
bersabda: “Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah,
memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh telah
sempurna Imannya.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
Dari hal
ini kita bisa mengetahui bahwa kita harus memberikan kecintaan dan kesetiaan
kita hanya kepada Allah semata. Kita harus mencintai terhadap sesuatu yang
dicintai Allah, membenci terhadap segala yang dibenci Allah, ridho kepada apa
yang diridhoi Allah, tidak ridho kepada yang tidak diridhoi Allah,
memerintahkan kepada apa yang diperintahkan Allah, mencegah segala yang dicegah
Allah, memberi kepada orang yang Allah cintai untuk memberikan dan tidak
memberikan kepada orang yang Allah tidak suka jika ia diberi.
Ibnu
Al-Qayyim Al-Jauziyah pernah berkata: “Mencintai apa yang dicintai oleh kekasih
adalah kesempurnaan cinta kepada sang kekasih”
Cinta
seseorang haruslah berlandaskan pada ketaatan kepada-Nya. Bukankah Allah telah
berfirman dalam AS. Ali-Imran: 31 yang berbunyi: “Katakanlah: “Jika kamu
benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku (Rasulullah), niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni dosa-dosamu.”
Seperti
ketika kita jatuh cinta pada seseorang, maka jatuh cintalah karena Allah, jatuh
cintalah kepada orang yang senantiasa mendekatkan kita pada Allah, Jatuh
cintalah pada orang yang akan membuat Allah semakin cinta kepada pribadi kita.
Kalaupun ternyata jatuh cinta yang kita lakukan hanya semakin menghinakan diri
kita, menjauhkan diri kita dari Allah, atau bahkan membuat cinta kita untuk
Allah semakin berkurang maka cinta yang tak berdasar kepada Allah itu harus
kita akhirkan. Sebesar apapun cinta itu dihadapan manusia, Allah tak akan
pernah ridho jika cinta itu tidak berlandaskan cinta pada-Nya. Begitupun kita
membenci seseorang, jangan sampai kita membenci orang yang salah. Jangan pernah
membenci orang karena sifatnya, karena bisa jadi ia dekat dengan Allah meski
kita tak suka dengan siatnya. Yang diperbolehkan untuk kita benci adalah orang
yang tak disukai Allah, bukan yang tidak kita sukai karena itu hanya
berlandaskan perasaan kita. Ketika kita membenci seseorang karena jelas Allah
membencinya, maka berarti cinta kita telah berdasar pada-Nya.
Kasih
sayang yang dibangun karena kecintaan kepada-Nya, akan lebih bermakna,
dibandingkan dengan kasih sayang yang dibangun hanya karena makhluk
ciptaan-Nya. Cintailah sesuatu dengan ala kadarnya saja, karena bisa jadi
sesuatu yang kita cintai, akan kita benci. Dan bencilah sesuatu itu ala
kadarnya juga, karena bisa jadi sesuatu yang kita benci itu, akan kita cintai.
SEMOGA BERMANFAAT
Sumber : http://sriapriyantihusain.blogspot.co.id/2014/11/membenci-karena-allah-dan-mencintai.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar